Berikut ini adalah metode masturbasi
yang digunakan wanita dalam buku, The Hite Report oleh Shere Hite. Data
tersebut dikumpulkan antara tahun1972 dan tahun 1976. Sementara
metode-metode masturbasi kemungkinannya tidak dapat diubah, sejumlah
wanita yang menggunakan suatu teknik khusus mungkin telah melakukannya,
karena sikap para wanita terhadap dirinya sendiri dan tubuh mereka
berubah seiring dengan waktu.
Ditambah, para wanita lebih mudah memasukkan alat bantu seksual
seperti vibrator dan dildos daripada yang mereka lakukan 20 tahun yang
lalu. Metode-metode yang dijelaskan mungkin membantu membimbing para
wanita dalam proses belajar mastrubasi, dan wanita-wanita tersebut
mencari –cari untuk menemukan cara baru mencapai orgasme selama
sendirian. Mastrubasi dalam suatu hal khusus yang tidak biasanya,
setidaknya kurang membiasakan hal tersebut, cara untuk merasa “normal”.
Jika tidak ada hal yang lainnya, kami lihat perbedaan besar dalam
teknik-teknik.
Rangsangan Clitoris secara tidak langsung:
“Untuk mastrubasi, berfantasi, atau masuk kedalam keadaan bergairah
secara mental adalah penting. juga, bagi saya. Menjadi sendirian adalah
penting. Saya menggunakan ujung jari-jari saya untuk ransangan yang
aktual, tetapi lebih baik memulainya dengan gerakan tepukan atau
gerakan gesekan ringan pada daerah yang biasanya/umum. Dengan
meningkatnya ransangan saya mulai bergerak diatas clitoris dan akhirnya
mencapai klimaks dengan cepat, gerakan melingkar disentak-sentak
melalui tudung clitoris tersebut. Biasanya kaki saya terpisah, dan pada
kesempatan ini saya juga merangsang puting susu saya dengan tangan yang
lain.”
“Jika saya dalam keadaan tergesa-gesa (mempersingkat waktu) saya
gunakan vibrator pada dasar clitoris, dengan kaki terbuka. tetapi
biasanya saya gunakan jari-jari saya menggesek sekitar dasar clitoris
saya, dan saat saya mendekati orgasme, saya mengerakkan jari-jari saya
dengan gerakan melingkar dibagian atas clitoris saya. Kaki saya selalu
terpisah. Dan saya gunakan tangan lain sebagai alternatif karena satu
bisa menjadi lelah. Tangan yang lain akan mengelus payudara saya atau
bebas lepas. dan saya banyak gerakan tubuh saya saat saya mengalami
orgasme.”
“Wow ! hebat ! biasanya saya berbaring pada pungung saya, kaki saya
terpisah. Saya hampir selalu memakai celana dalam, karena mengesek
clitoris itu sendiri secara langsung menggangu. Saya gunakan satu
tangan, dua jari bersamaan, mengesek keatas dan kebawah dalam gerakan
yang singkat pendek tepat pada clitoris saya. Saat saya mendekati
klimaks, kaki saya cenderung terbuka lebar dan pinggul saya lebih
miring keatas.Saya tidak bergerak berkeliling terlalu banyak tetapi
kadang-kadang selama klimaks saya berguling dari satu sisi ke sisi
lainnya”.
“Saya gunakan tangan saya dan imajinasi, dan kemungkinan telah
mecoba setiap posisi dan gerakan yang terpikirkan ransangan dasar tetap
sama. Saya gunakan jari-jari saya untuk merangsang clitoris,
kadang-kadang memasukkan jari yang lain kedalam vag|na saya pada waktu
yang sama. Saya menyentuh hanya daerah alat kelamin saya saat
masturbasi, karena saya tidak terangsang oleh sentuhan pada tubuh saya
biasanya, sebagai mana saya jika pasangan saya menyentuh seluruh tubuh
saya.”
“Saya merangsang clitoris pada sisinya dengan kaki saya terbuka, dan
tidak bergerak kebagian lain tubuh saya. Hal ini saya pikir membuat
clitoris saya masturbasi dengan sangat efisien tanpa rasa karena
sesuatu yang lain (menyentuh seluruh tubuh saya, dan sebagainya.) akan
membuat saya merasa sakit.”
“Saat saya masturbasi, saya dengan sederhana berpikir perangsangan
pikiran secara local, kemudian sentuhan yang sangat singkat dengan
jari-jari saya selesai, Ha! tak berbelit, bukan ?”
“Saya gunakan vibrator sederhana yang dioperasikan dengan baterai.
Saya biasanya memberikan kesisi bagian kanan clitoris saya, menggunakan
sedikit vulva gerakan melingkar. Saya mulai dengan melebarkan kaki
saya, tetapi biasanya kaki saya berdempetan dengan tidak disengaja.
Saya benar-benar berpikir apa yang saya pikirkan (hanya berfantasi
dengan orang yang saya bayangkan saya sedang bersamanya) adalah lebih
penting dari pada aspek-aspek secara mekanis.”
Rangsangan Clitoral Langsung:
“Saya gunakan jari-jari saya, diberi pelemba , untuk mengerakkan dan
menggesek daerah diatas dan sekitar clitoris saya. Tangan saya yang
lain menarik bibir clit, tetap menjaga ketegangan
yang lembut pada daerah clitoris. Saya pilih mengesek clitoral secara
cepat dengan gesekan yang lebih lama dari jalan masuk vag|na
(Sebenarnya, “menggosok” hampir merupakan kata yang tepat, semenjak itu
hingga sebelum orgasme, hingga ketika saya sangat basah.) Kaki saya
terbuka lebar, lutut saya diatas, bukan gerakan seluruh tubuh sampai
orgasme, saat terjadi kejang yang hebat diseluruh tubuh dan pinggul
saya.”
“Saya mastrubasi dengan hanya satu tangan –sebagain besar disekitar
kepala clitoris saya, kemudian secara berangsur-angsur beralih keatas
kepala– selalu dengan gesekan kebelakang dan kedepan. Tangan yang lain
membantu untuk memegang kulit dengan sentuhan yang tegas bisa dicapai.
Sebagai alternatif saya membuat kaki-kaki saya bersentuhan dan
terpisah.”
“Saya berbaring pada punggung saya dengan kaki bersentuhan
keras/erat. Saya gunakan tangan kiri saya untuk menarik bagian atas
dari alat kelamin saya dengan keras dan terpisah sehingga saya bisa
gunakan tangan kanan saya untuk menggerakkan clitoris saya. Saya
gunakan gerakan yang melingkar dimulai pelan–pelan dengan tekanan yang
ringan, dan kemudian meningkatkan tekanan sampai saya mulai menjadi
orgasme. Saya turunkan sesuai sensasi yang saya harapkan sampai orgasme
lengkap. Jika saya ingin merasakan lagi saya memulainya kembali.”
“Saya masturbasi dengan sikat gigi listrik.
Saya letakkan lap pencuci badan yang lembut pada sikat gigi dan
melumasi clitoris dengan lation. Saya berbaring pada punggung saya
dengan kaki terbuka. Dengan tangan kiri saya. Saya lebarkan labia untuk
memeperlihatkan clitoris, dan saya memegang vibrator dengan tangan
kanan saya dan dengan lembut menekannya pada clitoris saya.
Kadang-iadang saya bergerrak naik dan turun, kadang-kadang saya
meninggalkannya pada satu titik, tergantung pada apa yang dirasakan
enak. Tetapi saya tidak pernah benar-benar bergairah sampai saya mulai
berfantasi. Saya tidak menggerakkan pinggul. Aksinya adalah seluruhnya
dengan tangan / vibrator dan clitoris saya.”
“Saya gunakan hanya jari-jari saya. Tangan kiri saya memegang bibir
bagian luar vag|na saya yang terbuka, dan jari telunjuk tangan kanan
dan jari kedua menggesek sisi kanan dari clitoris. Kadang–kadang saya
menggesek naik turun, tetapi biasanya saya menggesek dalam gerakan
melingkar dengan pelan. Kaki saya tertutup erat, tegang dan lurus.
Kadang-kadang saya melakukan ini dengan berbaring pada perut saya, tapi
tidak biasanya. Ini sangat lebih keras. Saya biasanya melakukan hal itu
setelah saya melakukan masturbasi beberapa kali dan saya masih
frustrasi. Saya tidak bergerak banyak berbeda dengan mengalami orgasme
dengan pasangan, dan saya juga membuat sedikit keributan/ suara.”
Rangsangan Clitoris dan Kadang-kadang Penetrasi vaginal:
“Saya biasanya masturbasi dengan cara menggerakkan daerah clitoral
dengan lembut, bukan secara langsung pada clitoris, tetapi pada kulit
diatas dan disekitarnya; kemudian saya menempatkan jari-jari sekitar
clitoris dan menggerakkan ke belakang dan kedepan dengan berirama
dengan sedikit tekanan. Oleh karena itu, untuk mencapai orgasme,
tekanan adalah faktor pertama, gerakan yang berirama adalah yang
lainnya. Dan perlindungan clitoris dari rangsangan secara langsung
adalah yang lainnya.Yang terakhir ini ditingkatkan dengan cara
menggunakan kulit disekelilingnya yang merangsang clitoris. Akhirnya,
mengencangkan dan konsentrasi pada orgasme membantu hal ini terjadi.
Kadang-kadang saya memasukkan jari saya dalam vag|na saya karena ini
rupanya untuk menstabilkan clitoris dan sedikit menggairahkan kaki saya
terpisah. Saya tidak bergerak terlalu banyak.”
“Saya biasanya mulai menggesek clitoris pada sisinya, dengan jari
saya. Kadang-kadang saya gunakan kaca dan melihatnya saya berdiri
didepan kaca besar. Kemudian, biasanya karena jari saya tidak
benar-benar membuat saya merasakan dengan sangat, saya gunakan
vibrator. Kadang-kadang saya membaca pornografi, kadang-kadang saya
berfantasi>. Kadang –kadang saya menggunakan baby oil dan menggesek
payudara saya dan perut. Saya gerakkan vibrator keatas dan kebawah
sepanjang celah diantara kaki. Satu kaki biasanya dengan lutut diudara
kaki yang lainnya terbuka lebar, diatas tempat tidur. Saya gerakkan
tubuh bagian bawah kearah atas untuk bertemu dengan gesekkan vibrator
kearah bawah kadang-kadang sanya menjilati jari-jari saya dan membasahi
pentil saya. dan hanya manipulasinya ,mengguncangnya sekeliling
disekitar. Kadang-kadang menggerakkan vibrator kedalam dan keluar
vag|na saya, seperti gesekan memutar.”
sumber : inpogue.com
0 komentar:
Posting Komentar